Tuesday 8 December 2015

ANALISA UDARA EKS AIR (NALAREKSA)




( ANALISA UDARA EKS AIR )

2. 1.   Pendahuluan

Nama nalareksa merupakan singkatan dari “analisa udara eks air”. Nama nalareksa sekaligus dikaitkan dengan dua kata dalam bahasa Jawa Kuno: nala dan reksa oleh penemu metode ini, Prof. Hardjoso Prodjopangarso. Nala berarti si jantung hati dan reksa berarti menjaga. Katakanlah bahwa si jantung hati adalah bumi kita, dan kita harus menjaga kelestariannya. Dalam hal ini kita harus secara dini mengetahui kalau ada pencemaran. Segala Iptek dan peralatan yang diperlukan untuk itu dibuat dengan cara yang paling sederhana agar bisa sampai pada lapisan bawah. Jadi alat-alat harus dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan di kota-kota di Indonesia. Seperti diketahui bahwa orang-orang menyadari bahwa bumi makin panas sebagai “efek rumah kaca”, misalnya karena mencemari lingkungan seperti CO2/CO dan sebaliknya mengurangi gas-gas yang dikandung udara secara langsung, masih langka. Sedangkan laboratorium air (kualitas) sudah lebih memasyarakat. Untuk mengetahui unsur-unsur yang ada di dalam udara, maka kita dapat menganalisa unsur-unsur yang ada di dalam air, asal tahu persyaratan imbangan antara udara dan air.
Terutama menganalisa CO2 dan O2 dalam air cukup mudah dan bahan-bahan kimianya juga cukup mudah didapatkan. Memerlukan waktu sekitar 5-15 menit. Dengan daftar dan rumus yang sederhana, kandungan unsur dalam ppm yang ada di dalam air dapat dikonversikan ke dalam unsur-unsur yang ada di dalam udara dinyatakan dalam % volume. Dengan membandingkan dengan ambang batas unsur-unsur di dalam udara tertentu, maka kita bisa mengetahui bagaimana kondisi lingkungan udara kita.




Alat nalareksa terdiri atas :
a.    Sebuah aerator untuk mengambil sampel udara ( bisa diatur ).
b.    Sebuah tabung diisi dengan aquades. Air aquades tersebut diaerasi dengan udara yang akan diperiksa selama 60 menit.
c.    Tabung ditutup, hanya tersisa 2 lubang. Satu lubang dihubungkan dengan alat pengatur tekanan (aerasi) dan satu lubang untuk mengeluarkan udara yang bisa diatur besarnya.
d.   Suhu udara di atas permukaan air dan juga tekananya bisa diketahui hingga daftar dan rumus dapat digunakan untuk mengkonversi.

 Zat-zat pembakaran di dalam rumah ada 20 % ( zuur staf ) orang butuh minimum 8 %. Yang diperkenankan untuk orang ( maksimum ) :
-    rumah sakit               = 0,07 % zat asam
-    bangunan lain           = 0,01 % zat asam
-    rumah sekolah, dll    = 0,15 % zat asam

Gerakan udara dapat dibagi :
1.    Gerakan horizontal karena angin.
2.    Gerakan vertikal karena perbedaan temperatur luar dan dalam.

Mengatur gerakan udara :
a.       Diadakan lubang dekat plafon ( di atas ) berhadapan dengan pintu dan jendela. Ini dapat diganti atau dikombinasikan dengan lubang plafon dan atap.
b.      Bagian bawah jendela sedapat mungkin makin rendah ( zolaag megelijk ).
c.       Bagian atas ( bovenlicht ) setinggi mungkin supaya tidak ada gangguan udara (tocht)maka untuk :
1.      lubang lebih rendah dari 2 m, kecepatan udara max. 0,3 a 0,5 m/dt,
2.      lubang dekat plafon, kecepatan max. 1,5 a 2 m/dt,
3.      lubang sangat kecil, kecepatan max 4 a 6 m/dt.
Jika gas berkontak dengan air, maka gas akan terserap dalam air. Lama-lama akan terjadi keseimbangan artinya tiap kesatuan waktu jumlah yang dilepas oleh air pada udara akan sama dengan jumlah yang diserap oleh air dan udara.
Banyak gas yang demikian terlarut dalam air pada keseimbangan ini dinamakan (konsentrasi), keseimbangan (kk) konsentrasi. Keseimbangan ini berbanding lurus dengan tekanan udara pada air.
Konsentrasi keseimbangan :  c . s = α . p
α     = koefisien absorbsi unsur
Ini tidak konstan, tergantung jenis gasnya, dan makin rendah suhunya makin kecil (lihat tabel). Penyerapan gas (ppm) dalam air murni (pada) tiap tekanan atmosfer

Tabel II.1   Konsentrasi Keseimbangan pada Bermacam Gas dan Suhu
    T (suhu)
Unsur
0
5
10
15
20
25
30
40
H2
1,93
1,84
1,76
1,70
1,64
1,58
1,53
1,48

N2

29,4
26,1
23,2
21,1
19,3
17,9
16,8
11,8
CH4
39,8
34,3
29,9
26,4
23,6
21,5
19,7
16,9
O2
69,8
61,2
54,3
48,7
44,3
40,4
37,2
32,9
CO2
3360
2790
2345
2000
1720
1495
1305
1040
H2S
7100
6040
5160
4475
3925
3470
3090
2520
SO2
186700
162300
140600
120500
103300
88200
74700
54800
NH3
471000
438000
406000
375000
344000
322000
288000
252000

Pada suhu 10 oC, maka udara yang kenyang uap air di udara luar akan mengandung persentase volume.
Zat lemas Nitrogen (N2) = 77,1 %, Oksigen (O2) = 20,8 %, Uap air (H2O) = 1,2 %, Argon (Ag) = 0,9 % dan Karbondioksida (CO2)= 0,03 % (untuk daerah industri 0,1 %).
Untuk tetesan-tetesan air hujan yang jatuh melalui udara seperti tersebut di atas, akan mengandung (pada tingkat kekenyangan)
N2      =     23,2 x 0,771    = 17,9 gram/m3
O2     =     54,3 x 0,208     = 11,3 gram/m3
CO2  =     2345x 0,0003    = 0,7   gram/m3
54,3   = koefisien O2 yang terserap oleh air mg/lt
0,208 = bagian O2 dari seluruh gas (persentase volume) dari udara
Tabel II.2  Konsentrasi Keseimbangan O2 yang Berhubungan dengan Udara Luar

Suhu

0
5
10
15
20
25
30
40

Isi O2 (dalam air)

14,5
12,7
11,3
10,1
9,2
8,4
7,7
6,8

Garam-garam dalam air akan menurunkan Ca (kk) pada air laut dengan Σ garam 35000 PPm, O2 berkurang 18 %, CO2 12 %, kalau versproeid di udara (dresdener). Kalau dalam sungai tergantung V, terjunan, defisivitas angka-angka tersebut di atas akan merupakan batas akhir (bukan batas relatif).

2. 2.   Maksud dan Tujuan

Untuk menganalisa unsur-unsur dalam udara atau dalam air sehingga tingkat pencemarannya bisa kita ketahui dan kita bisa mengetahui bagaimana kondisi lingkungan udara kita.

2.  3. Alat Yang Digunakan

1.    Aerator battery (digunakan untuk mengambil sampel udara)
2.    Tabung gelas, ukuran 500 ml (untuk mengukur gas yang berasal dari aerator)
3.    Pengukur tekanan udara atau barometer sederhana (berupa bejana berhubungan; agar kedua permukaan bisa terlihat terang air pada alat pengukur dapat dibuat berwarna)
4.    Thermometer kering dan basah (untuk mengukur suhu udara kering dan suhu udara basah )
5.    Listrik atau catu daya untuk menggerakkan aerator (disini digunakan battery ukuran 2 x 1,5 volt)

2.  4. Bahan-bahan Yang Digunakan

1.    Aquades
2.    Indikator PP
3.    Larutan NaOH 0,1 N

2.  5. Cara Kerja di Lapangan

1.    Air aquades dimasukkan ke dalam gelas ukur masing-masing gelas ukur disimpan atau diletakkan di tempat yang ditentukan.
2.    Tunggu selama 60 menit untuk mengetahui berapa derajat suhu kering dan suhu basahnya (sampel udara).
3.    Setelah data-data dan hasil percobaan terkumpul kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

2.  6.  Cara Kerja di Laboratorium

2.6.1. Pemeriksaan O2
1.      Masukkan air sampel ke dalam botol kecil sampai penuh
2.      Tambahkan 10 tetes MnSO4 dan 10 tetes PerO2 kocok dan diamkan selama 5 menit
3.      Tambahkan 20 tetes H2SO4 pekat, kocok hingga endapannya larut dan air berwarna kuning
4.      Ambil 50 ml air sampel yang ada dalam botol dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer
5.      Tambahkan 10 tetes amylum sampai timbul warna biru tua
6.      Titrasi dengan Na2S2O3 1/40 N sampai warna menjadi biru sangat muda


2.6.2. Pemeriksaan CO2
1.      100ml air sampel dimasukkan dalam labu erlenmeyer
2.      Tambahkan indikator PP 3 tetes
3.      Titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai berwarna merah jambu
4.      Catat berapa banyak NaOH 0,1 yang dibutuhkan


2.  7.  Syarat-syarat Tingkat Kenyamanan Suatu Daerah

¨    Berdasarkan % RH :
80 - 100 %    basah
60 -   80 %    basah sedang
40 -    60 %   nyaman
20 -    40 %   kering sedang
  0 -    20 %   kering
¨    Berdasarkan suhu :
31 – 35 oC    tinggi
26 – 30 oC    tinggi sedang
16 – 25 oC    memenuhi
11 – 15 oC    rendah sedang
     < 10 oC    rendah

2.8.    Hasil Pengukuran/Pengamatan

Pengamatan

Pasar Sambilegi

 Depan Parsley

    (Jalan Solo)

Depan Gedung   Adi Sucipto

Depan Graha SPA

Mulai ( jam )

11.00
11.07
11.00
11.00

Selesai ( jam )

12.00
12.07
12.00
12.00

Lama pengamatan

1 jam
1 jam
1 jam
1 jam

Jumlah motor

5640
6927
4743
2361

Jumlah mobil diesel

701
190
461
361

Jumlah mobil bensin

2273
2026
1600
1218

Σ Kendaraan

8614

9143
6804
3940

Situasi lingkungan

Pasar

Pertokoan
Pertokoan
Perumahan

Suhu kering (o) C

34
3
35
41
35

33

Suhu basah (o) C


26
25
31
26

27

CO2 aquades awal

0
0
0
0

CO2 aquades akhir

4,4
2,2
2,2
2,2

O2 (mg/l)

6
4,4
5,6
6

% RH

62
63
63
61

Kesimpulan % RH :

Basah sedang
Basah sedang
Basah sedang
Basah sedang

% CO2

0,367
0,18
0,19
0,17

Kesimpulan % CO2

Dapat diterima
Dapat diterima
Dapat diterima
Dapat diterima

% O2

16,9109
12,5
15,977
16,71

Kesimpulan udara

Panas sesek gerah
Panas sesek gerah
Panas sesek gerah
Panas sesek gerah









Keterangan:

  1. Pasar Sambilegi                                   → Kelompok 57
  2. Depan Parsley (Jalan Solo)                 → Kelompok 58
  3. Depan Gedung Adi Sucipto               → Kelompok 59
  4. Depan Graha SPA                              → Kelompok 60

2.  9. Perhitungan

1. Pemeriksaan α O2 dan α  CO2
                                                                                                         
                                                                                                                      
       x                                                        
 
                                                                      
       α                        
                     

       y                                                                 keterangan:
                                                                               B : unsur (CO2/ O2) bawah
                                                                               A : unsur (CO2/ O2) atas
                       A             t              B                      x  : suhu atas
                                                                                                         y   : suhu bawah
                                                                               t   :  suhu kering
         
          Contoh perhitungan:
          α CO2
          α O2


Kelompok
α CO2
α O2
57
1199
35,48
58
1040
32,9
59
1175,5
35,05
60
1325,5
35,91


2. Pemeriksaan CO2






Kelompok

Vs (ml)
X (tetes NaOH)
CO2 (mg/l)
t kering
Α
% CO2
57
100
2
4,4
      34
1199
0,3671
58
100
1
2,2
40
1040
0,2115
59
100
1
2,2
35
1172,5
0,19
60
100
1
2,2
33
1225,5
0,17

3. Pemeriksaan O2
      
   Kel                Sampel

V thio

ΔV

Vs (ml)

O2 (mg/l)
t kering
(ºC)
% O2

Sebelum

Sesudah

57

8,4

9,9

1,5

50

6
34
35,48
16,9109
58

6,95

8,25

1,3

50

5,2
40
32,9
15,8
59

13,65

15,05

1,4

50

5,6
35
35,05
15,977
60

9,3

10,8

1,5

50

6
33
35,91
16,71

 
   

2.10.Kesimpulan

Dari hasil pengamatan diperoleh kesimpulan bahwa :
1.      Alat nalareksa adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui besarnya unsur yang terkandung di dalam udara dan air.
2.      Kadar O2 dalam air pada pengamatan di atas yang tertinggi adalah 17,909% yang diukur di daerah Pasar Sambilegi. Sedangkan kadar terendahnya adalah 11,695% yang diukur di daerah Graha Spa.
3.      Kadar CO2 yang dihasilkan dari pengamatan yang tertinggi adalah 0,192% yang diukur di Pasar Sambilegi, sedangkan kadar terendahnya adalah 0,176% yang diukur di depan Parsley (Jalan Solo).

2.  11.Saran-saran

1.      Sebaiknya digunakan saringan pada setiap knalpot dari kendaraan bermotor agar dapat mengurangi kadar CO2 dalam udara.

2.      Mencari alternatif bahan bakar lain yang menghasilkan CO2 dan gas polutan lain dalam kadar yang lebih rendah.

3.      Mengadakan penghijauan atau jalur hijau supaya dapat meningkatkan kadar O2 di udara.

4.      Bagi kendaraan berbahan bakar diesel diharapkan untuk melakukan pemeriksaan rutin kendaraannya.

No comments:

Post a Comment