Monday 9 November 2015

cara menanam bonsai yang baik




Tips menanam bonsai
Seperti menanam pohon pada umumnya, faktor penting saat menanam bonsai adalah tanah yang tepat, jumlah cahaya matahari cukup, serta penyiraman yang benar. Jika hanya diletakkan di dalam ruangan tanpa sinar matahari, sebagai gantinya bonsai harus mendapatkan cahaya dari lampu neon selama 12-16 jam sehari. Namun demikian, beberapa tanaman bonsai tidak membutuhkan banyak cahaya. Jadi, ini sangat ideal jika Anda ingin meletakkan bonsai di dalam ruangan.
Elemen penting lain dari perawatan bonsai adalah memilih tanah yang tepat. Di alam, pohon dapat tumbuh besar karena akar dapat tumbuh optimal dan menembus dalam ke tanah. Sebaliknya, bonsai tumbuh dalam pot sehingga ruang gerak akar pun akan terbatas. Pertumbuhan akar yang terbatas membuat pohon tidak dapat tumbuh besar. Agar bonsai tumbuh baik, diperlukan campuran tanah khusus yang berbeda dengan tanah yang biasa Anda pakai untuk menanam pohon lainnya. Tanah khusus untuk bonsai merupakan campuran lempung, pasir, dan bahan organik, seperti kompos. Selesai dengan urusan tanah, berikutnya, kapan bonsai harus disiram? Jawabannya tergantung pada jenis bonsai, kondisi iklim (basah atau kering), umur bonsai, dan beberapa variabel lainnya. Idealnya, bonsai harus disiram dalam takaran sedang, tidak terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Pastikan air untuk menyiram berada pada suhu kamar, air yang terlalu dingin atau panas dapat merusak bonsai.
Jika hendak menyiram menggunakan air keran, biarkan dulu air semalaman untuk mengendapkan klorin dan bahan kimia lain. Saat menyiram, siram bonsai dengan sedikit air terlebih dahulu. Setelah tanah menjadi basah, siram lagi dengan air lebih banyak. Penyiraman paling baik dilakukan setiap hari di pagi hari, sebelum bonsai memulai siklus fotosintesis hariannya. Untuk pupuk, gunakan pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium dengan komposisi seimbang. Jangan beri pupuk saat bonsai kering, jadi pastikan untuk menyiramnya terlebih dahulu. Jangan beri pupuk saat bonsai terkena penyakit. Pupuk bukanlah obat. Meski butuh ketelatenan, perawatan bonsai tidaklah sulit. Selama kebutuhan dasarnya terpenuhi, Anda akan mendapatkan bonsai yang eksotis. Berikut media tanam bonsai;

 

 

 

 

Media Tanam Bonsai

Dengan media tanam yang sedikit dikarenakan ukuran pot yang dangkal dan berukuran kecil, maka perlu sekali pemilihan media tanam yang cocok. Disebabkan karena pemilihan media yang salah dan tidak cocok dengan tanaman akibatnya sangat fatal dan kemungkinan berujung kematian. Masih untung bakalan bonsai yang mati dikarenakan kesalahan dalam memilih media tanam, jika terjadi pada bonsai yang sudah bertahun-tahun dipelihara maka hal ini sangat disayangkan.

Bagi penggemar dan hobis bonsai yang sudah berpengalaman bertahun-tahun merawat dan memelihara bonsai kejadian seperti diatas biasanya jarang terjadi. Untuk itu penggunaan media tanam yang tepat dan cocok dengan tanaman bonsai menjadi hal sangat penting.

Ada berbagai macam media tanam serta campuran  :

Ø  Tanah Liat . 
Tanah liat atau tanah lempung jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket. Karakteristik dari tanah liat adalah poripori kecil (pori-pori mikro) lebih banyak daripada pori-pori besar (pori-pori makro) sehingga kemampuan unutk mengikat air yang cukup tinggi. Pori-pori kecil dan halus yang berisi air kapiler atau udara, sedangkan pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang. Karen pori-pori mikro berukuran sangat kecil dan sempit menyebabkan sirkulasi air atau udara menjadi lamban.

Tanah liat atau tanah lempung bersifat miskin unsur hara sehingga perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara. Penggunaan tanah liat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti pasir dan humus  cocok dijadikan sebagai media penyemaian, cangkok dan media bonsai.
Ø  Pasir kasar .
Pasir sering digunakan sebagai media tanam untuk menggantikan fungsi tanah. Sampai saat ini pasir dianggap cukup memadai  jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang.  Keunggulan media pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam.
Ø  Arang .
Arang kayu, arang batok kelapa, biasanya media arang ini  cocok digunakan untuk tanaman anggrek. Arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak. Uniknya dari media jenis arang adalah sebagai  bufer (penyangga),  jika terjadi kelebihan dosis atau kekeliruan dalam pemberian unsur hara,  arang dapat dan sebagai media penetralisir.  Sebelum digunakan sebagai media tanam, arang dipecah menjadi potongan-potongan kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penempatan di dalam pot. Ukuran pecahan arang disesuaikan dengan ukuran pot yang akan digunkanan  

Ø  Kompos .
 Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.  Karena kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan kompos yakni soil conditioner dan soil ameliorator. Soil condotioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam Il1emperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah.Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu kompos yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang.
 Bahan Organik > Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan bahan an organik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.
Bahan organik akan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Melalui proses tersebut, akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air (H2O), dan mineral. Mineral yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai zat makanan. Namun, proses dekomposisi yang terlalu cepat dapat memicu kemunculan bibit penyakit. Untuk menghindarinya, media tanam harus sering diganti. Oleh karena itu, penambahan unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan sebelum bahan media tanam tersebut mengalami dekomposisi. Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam di antaranya :
  • Arang, 
  • Cacahan pakis, 
  • Kompos, 
  • Sabut kelapa
  • Pupuk kandang,
  • Humus.


Cara menanam Bonsai



Carilah bibit bonsai yang ingin Anda tanam. Bibit bonsai harganya bervariasi, tergantung jenis apa yang akan Anda bonsai-kan. Umumnya tanaman yang dapat dijadikan bonsai adalah tanaman pohon (berbatang kayu, bukan herba yang berbatang lunak) yang mudah dikerdilkan (dengan menghambat pertumbuhan akar menggunakan kawat, dan memangkas tajuknya).
Beberapa spesies yang populer di-bonsai-kan (misalnya Ficus sp.) memiliki karakteristik khusus seperti daun kecil atau daun seperti jarum (misalnya Pinus sp.) yang membuat mereka indah sebagai bonsai. Bibit bonsai jarang sekali dihasilkan dari perkembang biakan biji (generatif) melainkan ditumbuhkan secara vegetatif di nurseri-nurseri tanaman hias.
Bonsai itu sering kali memiliki penampakan yang terkesan tua dan kuno. Sedangkan, pertumbuhan dari biji hanya akan menghasilkan tunas baru yang tidak mampu memberikan kesan kuno tersebut. Oleh karena itu, bibit bonsai sering kali ditumbuhkan dari potongan tanaman yang telah dewasa dan cukup tua. Bibit bonsai pada nurseri tanaman hias biasanya sudah ditumbuhkan secara professional dari spesimen pilihan. Anda tinggal cermat-cermat memilih bibit mana yang kira-kira cukup baik untuk Anda tanam di rumah. ‘Bon’ dari kata bonsai berarti pot kotak. Oleh karena itu, pot-pot gerabah segi empat sangat ideal untuk menanam bonsai. Potnya tidak usah besar-besar, kecil saja, yang penting dapat menampung pohon bonsai Anda. Anda bisa mendapatkan pot-pot ini di toko tanaman hias atau toko-toko peralatan berkebun. Tinggal bilang “Pot bonsai satu, Pak” pada penjaga toko, mereka akan segera memberi Anda banyak pilihan.
Bonsai harus sering diganti medianya apalagi jika masih dalam masa pertumbuhan. Bonsai yang sudah dewasa dan cukup tua tidak perlu sering-sering diganti, cukup 2-3 tahun sekali. Penggantian media dilakukan dengan tujuan menghindari menempelnya akar pada pot secara permanen (yang akhirnya dapat merusak pot Anda) dan merangsang pertumbuhan akar makan yang banyak. Dengan penggantian media yang teratur Anda dapat menghemat lebih banyak kelembapan bagi bonsai kesayangan.
Media menanam bonsai biasanya merupakan campuran tanah sekam bakar, tanah pasir, dan kerikil. Medianya harus dapat menyerap kelembapan secara optimal karena bonsai butuh tingkat kelembapan tanah yang cukup tinggi. Media yang cukup terkenal di Jepang adalah akadama. Akadama merupakan tanah yang tersusun atas bulir-bulir yang besar dan tidak seperti bubuk. Akadama terbentuk akibat aktivitas vulkanik, kemudian tanah tersebut dibakar. Penggunaan akadama juga menambah nilai estetika bonsai Anda. Media lain yang cukup popular adalah kanuma, yakni media yang mengandung campuran batu apung di dalamnya. Kanuma cocok untuk digunakan jika Anda membonsaikan Azalea.
Peralatan yang harus Anda siapkan untuk menangani bonsai adalah gunting tanaman, mini rake for the mini container, kuas besar, gunting kabel, dan kawat untuk membentuk bonsai.


Jenis-jenis bonsai
Ø  JENIS SHARIMIKI
Shari Bonsai gaya
Dengan berjalannya waktu, beberapa pohon mengembangkan tempat gundul atau barkless di belalai mereka sebagai akibat dari kondisi cuaca yang keras
Bagian barkless biasanya dimulai di tempat di mana akar muncul dari tanah, dan tumbuh semakin tipis karena terus sampai bagasi. Sinar matahari yang intens akan pemutih bagian ini, membentuk bagian yang sangat karakteristik pohon. Dengan Bonsai kulit akan dihapus dengan pisau yang sangat tajam dan tempat barkless diperlakukan dengan kalsium sulfat untuk mempercepat proses pemutihan


Ø  JENIS IKADABUKI
Rakit gaya Bonsai
Terkadang pohon retak dapat bertahan dengan menunjukkan cabang-cabangnya ke atas. Sistem akar tua bisa memberikan cabang dengan nutrisi yang cukup.
Setelah beberapa saat akar baru akan mulai tumbuh, akhirnya mengambil alih fungsi dari sistem akar lama. Cabang-cabang tua yang sekarang menunjukkan ke udara berkembang menjadi batang dengan beberapa branchings sebagai akibat dari masuknya peningkatan nutrisi. Ini batang baru berkontribusi satu mahkota tunggal.

Ø  JENIS ISHISUKI
Tumbuh dengan gaya Bonsai batu
Dalam gaya ini akar pohon yang tumbuh di celah-celah dan lubang batu.

Ini berarti bahwa tidak ada banyak ruang untuk akar untuk mengembangkan dan menyerap nutrisi. Pohon yang tumbuh di bebatuan tidak akan pernah terlihat benar-benar sehat, sehingga akan terlihat bahwa pohon itu harus berjuang untuk bertahan hidup. Hal ini penting untuk memupuk dan menyirami gaya ini sering, karena tidak ada banyak ruang untuk menyimpan air dan nutrisi. Batu di mana Bonsai tumbuh sering ditempatkan di pot yang sangat dangkal, yang kadang-kadang diisi dengan air dari batu yang sangat halus.

Ø  JENIS SEKI JOJU
Tumbuh pada gaya Bonsai batu
Pada berbatu, pohon harus mencari tanah yang kaya nurient dengan akar mereka, yang sering dapat ditemukan di celah dan lubang
Akar adalah terlindungi sebelum mereka mencapai tanah sehingga mereka harus melindungi diri dari matahari: sebuah kulit kayu khusus tumbuh di sekitar mereka. Dengan Bonsai akar tumbuh dari batu ke dalam panci, sehingga merawat pohon ini tidak benar-benar berbeda dengan merawat gaya lainnya

Ø  JENIS YOSUE
Hutan Bonsai gaya
Gaya hutan terlihat sangat mirip gaya multi-batang, tetapi perbedaannya adalah bahwa hal itu terdiri dari beberapa pohon bukan dari satu pohon dengan batang beberapa
Pohon-pohon yang paling berkembang ditanam di tengah panci besar dan dangkal. Di sisi pot pohon kecil sedikit yang ditanam untuk berkontribusi satu mahkota tunggal. Pohon-pohon yang ditanam tidak dalam garis lurus tapi dalam pola terhuyung-huyung, karena cara ini hutan tampak alami.



Ø  JENIS KABUDACHI
Multitrunk Bonsai gaya
Dalam teori gaya batang multi sama dengan gaya batang ganda, tetapi dengan 3 atau lebih batang
Semua batang tumbuh dari satu sistem akar, dan itu benar-benar adalah satu pohon tunggal. Semua batang membentuk satu mahkota daun, di mana batang tebal dan paling maju membentuk atas.

Ø  JENIS SOKAN
Batang ganda gaya Bonsai
Gaya batang ganda adalah umum di alam, tetapi sebenarnya bukan yang umum dalam seni Bonsai
Biasanya kedua batang akan tumbuh dari satu sistem akar, tetapi juga mungkin bahwa batang kecil tumbuh dari batang yang lebih besar di atas tanah. Dua batang akan bervariasi baik dalam ketebalan dan panjang, batang lebih tebal dan lebih berkembang tumbuh hampir tegak, sedangkan batang yang lebih kecil akan tumbuh sedikit miring. Kedua batang akan memberikan kontribusi bagi mahkota tunggal daun.

Ø  JENIS FUKINAGASHI
Keanginan Bonsai gaya
Gaya keanginan juga merupakan contoh yang baik dari pohon yang harus berjuang untuk bertahan hidup.
Cabang-cabang maupun batangnya tumbuh ke satu sisi seolah-olah angin telah meniup pohon itu terus-menerus dalam satu arah. Cabang tumbuh di semua sisi batang akan tetapi semua akhirnya menjadi bengkok ke satu sisi.

Ø  JENIS BUNJINGI
Sastrawan Bonsai gaya
Di alam ini gaya pohon tumbuh di daerah berpenduduk padat oleh pohon lain dan persaingan sangat sengit bahwa pohon itu hanya dapat bertahan hidup dengan tumbuh lebih tinggi maka semua orang lain di sekitarnya
Batang tumbuh miring ke atas dan benar-benar tanpa percabangan karena matahari hanya menyentuh puncak pohon. Untuk memastikan bahwa hal itu tampak lebih berat, beberapa cabang adalah "Jinned" (tanpa kulit). Ketika kulit telah dihapus dari satu sisi bagasi, bagasi yang disebut sebagai "Shari". Idenya adalah untuk menunjukkan bahwa pohon itu benar-benar harus berjuang untuk bertahan hidup. Pohon-pohon ini sering ditempatkan di kecil, pot bulat.

Ø  JENIS HAN-KENGAI
Semi cascade Bonsai gaya
Gaya kaskade semi, persis seperti gaya kaskade, ditemukan di alam dan di tebing di tepi sungai dan danau
Batang tumbuh tegak untuk jarak kecil dan kemudian membungkuk ke bawah. Berbeda dengan gaya cascade, batang kaskade semi tidak akan pernah tumbuh di bawah bagian bawah pot. Mahkota adalah biasanya di atas tepi panci sementara percabangan berikutnya terjadi di bawah pinggirannya.

Ø  JENIS KENGAI
Cascade Bonsai gaya
Sebuah pohon hidup di alam pada tebing curam dapat menekuk ke bawah sebagai akibat dari beberapa faktor, seperti salju atau batu jatuh
Faktor-faktor ini menyebabkan pohon tumbuh ke bawah. Dengan Bonsai bisa sulit untuk mempertahankan pohon yang tumbuh ke bawah karena arah pertumbuhan menentang kecenderungan alami pohon untuk tumbuh upright.Cascade Bonsai ditanam dalam pot tinggi. Pohon itu harus tumbuh tegak untuk jarak kecil tapi kemudian menekuk ke bawah. Mahkota pohon biasanya tumbuh di atas tepi pot, tetapi cabang-cabang berikutnya alternatif kiri dan kanan pada kurva terluar batang berbentuk S. Ini branchings harus tumbuh secara horizontal untuk menjaga keseimbangan pohon.


Ø  JENIS SHAKKAN
Miring gaya Bonsai
Akibat angin bertiup dalam satu arah dominan atau ketika pohon yang dibayangi dan harus membungkuk ke arah matahari, pohon akan bersandar pada satu arah
Dengan Bonsai, gaya bersandar harus tumbuh pada sudut sekitar 60 - 80 derajat relatif terhadap tanah. Akar yang dikembangkan dengan baik di satu sisi untuk menjaga berdiri pohon. Di sisi yang menuju pohon itu bersandar, akar jelas tidak berkembang dengan baik. Cabang pertama tumbuh berlawanan arah pohon itu, untuk menyeimbangkannya. Batang pohon dapat sedikit bengkok atau benar-benar lurus, namun masih lebih tebal di bagian bawah daripada di atas.

Ø  JENIS MOYOGI
Informal tegak Bonsai gaya.  Gaya tegak informal umum di alam maupun dalam seni Bonsai
Batang tumbuh tegak kira-kira dalam bentuk huruf 'S' dan pada gilirannya setiap percabangan terjadi. Meruncing dari bagasi harus terlihat jelas, dengan pangkal batang lebih tebal dari bagian yang lebih tinggi.
Ø  JENIS CHOKKAN
Formal Tegak Bonsai Gaya
Gaya tegak formal adalah bentuk yang sangat umum dari Bonsai. Gaya ini sering terjadi di alam, terutama ketika pohon terkena banyak cahaya dan tidak menghadapi masalah pohon bersaing
Untuk gaya ini, meruncing dari batang tegak yang tumbuh harus jelas terlihat. Bagasi karena itu harus lebih tebal di bagian bawah dan harus tumbuh semakin tipis dengan ketinggian. Pada sekitar 1/4 dari total panjang batang, percabangan harus dimulai. Bagian atas pohon itu harus dibentuk oleh satu cabang; bagasi tidak boleh mencakup seluruh ketinggian pohon.



Jenis Tumbuhan Yang Memenuhi Syarat Bonsai

Di wilayah Indonesia banyak sekali tanamaan yang termasuk dalam klas bonsai dan dapat dijadikan bonsai yang artistik dan tentunya indah. Tanaman-tanaman ini apabila kita pelihara sesuai dengan pemeliharaan bonsai pada umumnya, maka akan didapatkan hasil yang sangat memuaskan, hal ini tentunya memerlukan waktu dan kesabaran bagi pemiliknya.

Ø  KRITERIA DAN JENIS TANAMAN YANG BISA DI BONSAI ;

1. Tanaman dikotil / berbatang keras
2. Berumur panjang.
3. Bentuk indah secara alami baik batang maupun daunnya.
4. Tahan mendapat perlakuan keras dan tahan menderita.


  1. Pohon Beringin (Ficus) - terutama berdaun kecil
  2. Pohon Bunut (ficus) - cantik kalau daunnya batu bertunas
  3. Pohon Ranting Putri - akarnya tahan air (tidak membusuk karena terlalu banyak air)
  4. Pohon Sisir - berbatang keras dan berduri
  5. Pohon Jeruk Lingkit - (citrus) berjenis kecil (daun dan buah)
  6. Pohon Murbay (Morus alba)
  7. Pohon Sianthau - Dewa Daru, cheryy suriname ( Eugenia michelli)
  8. Pohon Lobi - lobi ( Flacourtia inermis)
  9. Pohon Nam nam (Gynometra cauliflora)
  10. Pohon Jambu Biji (Psidium guajaya L)
  11. Pohon Sawo Kecik (Maniulkara kauki Dub)
  12. Pohon Asem (Tamarindus indica L) - tekstur batangnya yg indah
  13. Pohon Serut - daunnya bisa dikecilkan
  14.  Asam Jawa ( Tamarindus indica )
  15. Asam kranji ( Dialium indium )
  16.  Asam londo (Pithecellobium dulce )
  17.  Anting putri ( Wrightia religiosa)
  18.  ( Rhododendrom indica )
  19.  Ampelas.
  20.  Cantigi ( Pemphis acidula )
  21. Cemara ( Juniperus ) Cemara buaya, Cemara Udang, cemara Pua pua, Cemara duri.
  22. Cempaka Kuning ( Michelia champaka )
  23. Delima ( Punica granatum ) Delima putih, delima wulung/hitam.
  24. Duwet / Jamblang ( Eugina cumini)


Jenis pohon diatas memang sangat cocok untuk kita jadikan bonsai, apalagi jenis diatas banyak terdapat diwilayah Indonesia. Mengingat jenis tanaman di Indonesia banyak sekali jenisnya bahkan ratusan jumlahnya, maka untuk itu bagi penggemar atau hobiss disarankan mencari tanaman yang cocok untuk dijadikan bonsai terserah pohon apa saja. Namun perlu diingat bahwa tidak seluruh tanaman atau pohon bisa dijadikan bonsai. Sebagai langkah pertama apabila ingin mencoba, sebaiknya dengan beberapa macan jenis mengingat untuk menjadikan bonsai diperlukan waktu yang cukup lama bahkan butuh beberapa tahun.




Anggrek

 

Jenis Media Tanam Untuk Pertumbuhan Terbaik Tanaman Anggrek.

     Tanaman anggrek dialam hidup menempel pada tanaman inang yaitu pohon-pohon besar dihutan, sebagai epifit. Untuk anggrek yang dibudidayakan pada nursery atau untuk koleksi hobiis, dibutuhkan media tanam. Karena tanaman anggrek tersebut ditempatkan pada pot tanam. Media tanam diperlukan sebagai penyerap air, penyimpan cadangan makanan, dan pengikat akar supaya dapat kuat berdiri di pot.
Media tanam untuk tanaman anggrek harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu; tidak mudah lapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi udara yang baik, mampu mengikat air dan zat hara secara baik, mudah didapatkan, dan harga relatif murah. Agar tanaman anggrek tumbuh dengan baik dibutuhkan media tanam dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5 – 6. Pemilihan media tanam ini penting dan harus disesuaikan dengan jenis tanaman anggrek yang akan ditanam. Karena setiap jenis tanaman anggrek mempunyai kesesuaian yang berbeda terhadap media tanam. Juga, media tanam merupakan sarana agar pertumbuhan dan bunga tanaman anggrek dapat optimal.
Ø  SPHAGNUM MOSS
Sphagnum moss mempunyai daya pengikat air yang sangat baik. Sebagai media tanam sphagnum moss juga mempunyai aerasi dan draenase yang cukup baik. Sphagnum moss mengandung unsur N (Nitrogen) 2 – 3%. Ketersediaan moss dialam sudah mulai berkurang dan harga juga mulai naik. Media tanam sphagnum moss cukup baik untuk menanam anggrek Phalaenopsis.
Ø  SABUT KELAPA
Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam cukup baik, karena sabut kelapa mempunyai daya simpan air yang baik. Sabut kelapa mudah didapatkan dan harganya murah. Sayangnya sabut kelapa mudah lapuk dan busuk, sehingga dapat menjadi sumber penyakit. Jadi bila ingin memakai sabut kelapa sebagai media tanam angrek, pilih sabut kelapa yang sudah tua. Dan cepat diganti bila sudah lapuk. Baik untuk media tanam anggrek phalaenopsis.
Ø    ARANG KAYU
Arang kayu biasa dipakai sebagai bahan bakar, untuk membakar sate atau yang lainnya. Juga bisa dipakai sebagai media tanam untuk anggrek yang cukup baik. Melihat cara pembuatannya yang dibakar, arang kayu merupakan media tanam yang steril, tidak mudah ditumbuhi oleh jamur dan bakteri. Arang kayu juga tidak mudah lapuk, dan mudah didapatkan. Namun arang kayu sukar mengikat air dan miskin zat hara. Arang kayu bisa digunakan untuk media tanam semua jenis tanaman anggrek. Tapi paling baik digunakan sebagai media tanam anggrek Dendrobium dan Cattleya.
Ø  PAKIS
Pakis sebagai media tanam cukup baik, mempunyai daya ikat air, aerasi dan drainase yang baik. Daya lapuk pakis secara berlahan-lahan. Dan mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek. Sayangnya pemakaian pakis sebagai media tanam mempunyai saingan dengan tanaman hias lainnya. Semakin hari ketersediaan pakis juga semakin berkurang. Karena tergantung dari tanaman pakis dialam dan belum dibudidayakan. Pakis cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek, yaitu saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis sebagai media tanam cocok untuk tanaman anggrek Phalaenopsis.
Ø  ROCKWOOL
Rockwool adalah olahan dari batu gunung vulkanik diproses menjadi serat dengan ukuran 0,006 – 0,01 mm. Biasanya dalam bentuk lembaran rockwool dan mempunyai fungsi untuk isolator panas di pabrik. Rockwool sebagai media tanam anggrek sudah digunakan di Denmark dan Belanda. Rockwool mempunyai pori yang seragam, sehingga baik digunakan untuk media tanam anggrek. Sebagai media tanam tidak mudah lapuk, mampu menyimpan air, hara dan udara dengan merata. Memang rockwool tidak mengandung hara, tapi mampu menyimpan pupuk dari penyiraman. Mungkin ketersediaannya yang masih belum merata dan agak sulit. Media tanam ini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman anggrek, namun sangat cocok untuk tanaman angrek Phalaenopsis.
Pemilihan yang tepat media tanam pada tanaman anggrek adalah dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik dan pembungaan yang optimal. Untuk pengelola kebun anggrek pertimbangan harga dan ketersediaan media tanam mutlak dipertimbangkan, Karena media tanam merupakan komponen produksi yang akan berpengaruh pada cost per unit produksi.



Cara menanam
Pot sebagai tempat tanam memiliki peranan yang penting. Pot sebagai penyangga tanaman, juga berfungsi untuk penampung media tanam. Untuk tanaman anggrek pot juga berfungsi untuk melekatnya akar-akar tanaman. Pemilihan pot yang tepat akan memberikan pertumbuhan tanaman anggrek yang baik. Pemilihan pot untuk anggrek bukan berdasarkan keindahan dari pot tersebut. Lebih perlu dipertimbangkan faktor bahan pot, lubang pembuangan air dan kelancaran aerasi udara. Pot yang digunakan menanam anggrek sebaiknya memiliki lubang draenase dan sistem aerasi udara yang baik. Hal ini karena akar anggrek selain berfungsi untuk menyerap makanan, juga berfungsi sebagai akar nafas.
Ukuran pot sebaiknya disesuaikan dengan besar atau kecilnya tanaman anggrek yang akan ditanam. Ukuran pot yang sesuai juga akan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik. Jangan menanam tanaman anggrek yang sudah besar dengan pot yang kecil. Akar anggrek tersebut tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping juga tanaman anggrek tersebut mudah roboh. Atau sebaliknya tanaman anggrek yang masih kecil ditanam pada pot yang besar. Perakaranya kurang berkembang dengan baik, karena tanaman anggrek tersebut goyang saat disiram atau terkena hembusan angin. Juga, media tanam yang banyak akan banyak menyimpan air. Akan menaikan kelembaban. Sehingga rawan serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Pada penanaman anggrek, pot yang terbaik adalah yang mempunyai lubang tidak hanya dibagian bawah saja. Tapi juga yang mempunyai lubang di bagian samping. Pemilihan pot yang perlu dibahas untuk penanaman anggrek adalah berdasarkan bahan pot yang digunakan.
 Ada dua jenis bahan pot yang biasa digunakan  para hobiis anggrek.
Ø  Pot Tanah Liat
Pot tanah liat merupakan pot yang sangat baik untuk menanam anggrek. Akar anggrek dapat melekat dengan kuat pada permukaanya. Dapat menyerap air dan pupuk, kelembaban selalu terjaga. Pot ini juga dapat meredam cahaya matahari. Tanaman tidak mudah roboh terkena hembusan angin.  Mempunyai lubang yang banyak, dibagian bawah dan disamping, pot tanah liat ini mempunyai draenase dan aerasi udara yang baik. Kelemahan pot ini mudah ditumbuhi lumut, mudah pecah dan berat.
Ø  Pot Plastik
Pot jenis ini kurang baik untuk tanaman anggrek dewasa. Akar anggrek tidak bisa melekat kuat pada permukaannya. Tanaman mudah roboh. Tidak bisa menyerap air, sehingga kelembaban tidak terjaga dengan baik. Aerasi udara tidak bagus. Kelebihannya adalah harganya relatif lebih murah dan lebih ringan. Pot plastik bisa digunakan untuk menanam bibit anggrek secara kompot. Karena pot plastik juga dapat menaikan temperatur dalam pot, maka apabila digunakan untuk menanam anggrek dewasa, harus dibuatkan lubang tambahan disamping. Gunanya untuk memperbaiki aerasi udara, sehingga dapat menurunkan temperatur dalam pot.
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang terbaik, disamping pemilhan pot yang tepat, media tanam yang digunakan juga penting diperhatikan. Media tanam disesuaikan dengan pot yang sudah dipilih dan jenis anggrek yang akan ditanam. Para hobiis anggrek sudahkah anda memperhatikan hal-hal kecil seperti ini. Dari hal kecil ini dapat menyebabkan bencana yang dahsyat. Untuk itu mari kita mulai memperhatikan hal kecil seperti ini untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, yaitu tanaman anggrek kita tumbuh dan berkembang dengan baik, subur dan memberikan kepuasan batin yang tek ternilai….
Pada dasarnya dihabitat aslinya, hanya ada dua tempat tumbuh tanaman anggrek. Pertama tanaman anggrek yang hidup menempel pada tanaman lain dan tidak mengganggu tanaman yang ditempeli. Jenis ini disebut anggrek Epiphyt. Yang termasuk jenis ini: Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis, Vanda, Oncidium. Kedua tanaman anggrek yang hidup ditanah. Biasanya hidup pada tanah berhumus yang subur. Jenis ini disebut anggrek Terrestris atau anggrek tanah.
Posting kali ini akan menjelaskan bagaimana cara menanam anggrek epiphyt, yang telah dilakukan oleh wawaorchid selama ini. Ada dua cara, yaitu ditanam pada pot dan ditempel pada pohon atau papan pakis.
Sebenarnya menanam anggrek itu sangat mudah dan sederhana, namun diperlukan kesabaran, ketelatenan dan fokus. Point terpenting pada penanaman anggrek adalah perakarannya tidak rusak, tanaman tidak goyang dan draenase lancar. Penanaman yang benar ditunjang dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik serta penempatan pada daerah yang benar dipastikan akan memberikan pertumbuhan tanaman yang bagus dan bunga yang indah.
Banyak kasus yang memaksakan penanaman anggrek pada daerah yang kurang sesuai sehingga pertumbuhan dan bunga yang dihasilkan juga tidak maksimal. Sebagai penanam maupun penikmat bunga anggrek, seharusnya bisa menyesuaikan dengan habitat tanaman anggrek jenis apa yang akan ditanam. Harus tahu apa yang dibutuhkan tanaman anggrek tersebut. Menyesuaikan bagaimana lingkungannya, kebutuhan airnya, semaksimal mungkin mendekati habitat aslinya.
Penanaman dengan pot.
Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda, phalaenopsis) cara menanam batang diletakkan ditengah-tengah pot. Karena anggrek ini akan tumbuh terus lurus keatas. Sedangkan anggrek berbatang sympodial (cattleya, dendrobium, cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian batang yang tua diletakkan menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas diletakkan pada bagian tengah pot. Sehingga tanaman akan tumbuh makin ketengah.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam dipot adalah :
Ø  Pot (Pot plastik atau tanah)
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul bersih. Pemilihan pot adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik sebaiknya lubang dibagian bawah pot diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi pot agar draenase lebih lancar.
Ø  Tiang penahan batang tanaman.
Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping kokoh juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel kuat pada pot.
Ø  Media tanam.
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media tanam untuk anggrek. Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa, pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama pasang tiang penahan sampai menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek diletakkan diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas akar ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya, dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya saja.

Ø  Penanaman dengan ditempel
Penanaman dengan cara ini lebih simple dan tidak membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu panjang batangnya, untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek pada pohon atau papan pakis. Pohon atau papan pakis inilah sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk menempel akar-akar tanaman anggrek. Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat batang anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah perakarannya menempel kuat, tali bisa dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5 – 6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada papan pakis atau pohon.

1 comment:

  1. Terima kasih ya infonya. Saya lagi cari Toko Bunga Papan yang bagus, tapi saya juga mesti tau sedikit cara menanam atau merawat bunga yang baik. Lewat artikel ini saya jadi ada gambaran. Makasih ya. Ditunggu update selanjutnya.

    ReplyDelete