PENGELOLAAN SAMPAH
Disusun oleh
Nama : RONALD.S.WOHANGARA
No. Mahsiswa : 610014044
No induk :
Program studi : Teknik Perencanaan Wilayah & Kota
(PWK)
Jurusan : Teknik Perencanaan Wilayah & Kota (PWK)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
Tahun 2014
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
MK. KONSEP TEKNOLOGI
Kode
Mata Kuliah (PS 109 ) / sks 2 Semester 1
TA 2014/2015
JUDUL
PENGELOLAAN SAMPAH
Disusun oleh
RONALD.S.WOHANGARA
610014044
Diperiksa & disetujui oleh
Dosen Pengampu
Tanggal 16 november 2014
Drs. Achmad Wismoro,ST,MT
Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah & Kota
Jurusan Teknik PWK
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur,
kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat sehat dan
kesempatan serta rahmat dan hidayahnya yang senantiasa tercurahkan kepada kita
yang tak terhingga ini,, karena atas berkat dan rahmat-Nya,saya dapat
menyelesaikan makalah ” PENGOLAHAN SAMPAH” ini dengan penuh dengan kemudahan.
Makalah
ini di buat dengan tujuanagar kita
masyarakat dapat menagetahui fungsi dan apa itu PENGOLAHAN SAMPAH .Dalam kesempatan ini saya menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan dan arahan kepada saya.
Saya menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
.
Hormat saya
RONALD.S.WOHANGARA
(610014044)
Daftar isi
Halaman
Halaman Judul ..........................................................................................................1
Halaman pengesahaan
.............................................................................................2
Kata Pngantar
...........................................................................................................3
Daftar Isi
....................................................................................................................4
Bab . I Pendahuluan
...................................................................................5
A.
Latar belakang
............................................................................5
B.
Rumusan Masalah
.......................................................................5
C.
Lingkup dan Batasan Penulisan
................................................6
Bab . II Tinjauan
Pustaka dan Landasan Teori .........................................9
Bab . III Faktor
pendukung dan faktor penghambat .............................. 10.
Bab . IV
Pembahasan...................................................................................
Bab . V Kesimpulan dan
saran .................................................................14
Daftar pustaka ........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Salah
satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini
masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan
sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau
ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi.
Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana
lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit
di kemudian hari.
Walaupun
terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, tetapi ada
sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi
masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat.
Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk
mengelolanya.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini adalah :
1. Pengertian
pencemaran sampah yang termasuk pencemaran ?
2. Apa
saja jenis-jenis sampah ?
3. Bagaimanakah
pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup ?
4. Upaya-upaya
pengelolaan sampah ?
1.3 Tujuan penulisan
Di harapkan para pembaca dapat mengetahui
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup
terutama yang mencakup pengelolaan sampah dan pembaca diharapkan dapat
menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pencemaran
Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air atau udara, baik yang disengaja maupun yang
tida disengaja. Pencemaran juga dapat dikatakan berubahnya tatanan (komposisi)
air atau udara
oleh kegiatan manusia
dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran terhadap lingkungan
dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran
yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam
berat.
Zat
atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan, yang salah
satu contohnya adalah sampah. Sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh
manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi
karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan
maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Pencemaran
dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan.
Karena
kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah mengurangi
pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
2.2
Jenis-jenis sampah
1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan
sebagai berikut :
A. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah organik yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
B. Sampah anorganik -
tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah
adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :
A. Sampah Padat
Sampah
padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik,
metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang
berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sampah dapat
dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna
oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan
kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian
dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai
ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.
B. Sampah Cair
Sampah
cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1. Sampah hitam:
sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri. Sampah ini mengandung
patogen yang berbahaya.
2. Sampah
rumah tangga: sampah cair yang
dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen.
Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan.
C. Sampah alam
Sampah
yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun
kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
D. Sampah manusia
Sampah
manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses
dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah
dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
E. Limbah radioaktif
Sampah
nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam
atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
2.3
Pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup
Sampah-sampah
yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap lingkungan
hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan menimbulkan beberapa dampak negatif dan
bencana seperti :
1. Dampak Terhadap Kesehatan
Lokasi
dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Sampah beracun:
Telah dilaporkan
bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang
telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang
dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2. Rusaknya Lingkungan
Cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam
konsentrasi tinggi dapat meledak.
3. Terjadinya Banjir
Banjir merupakan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya
kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan
air yang berlebihan di suatu tempat akibat akibat hujan besar dan peluapan air
sungai. Sampah yang dibuang ke dalam
got/saluran air yang menyebabakan manpat adalah faktor utama yang belum
disentuh, berton-ton sampah masuk aliran sungai dan memampatkan aliran dan
menyebabkan polusi sampah di muara pantai,sungai dan danau.
Banjir
dan sampah, keduanya dipandang oleh sebagian golongan sangat berhubungan dengan sebab-akibat.
Dimana sampah mengakibatkan banjir dan banjir mengakibatkan sampah. bukan
semata masalah perilaku, namun lebih dalam dari itu adalah masalah
kesejahteraan.
Sampah
sungai berasal dari sampah rumah tangga dari warga yang bertempat tinggal
dipinggiran sungai, mereka tidak mempunyai tempat pembuangan sampah resmi yang
dikoordinir lingkungannya. Ini berkaitan juga dengan kebiasaan warga/penduduk
yang tidak mempunyai kesadaran artinya polusi, tenggang rasa serta kebiasaan
mau enaknya sendiri. Ini berkaitan budaya masyarakat yang kurang pembinaan
tentang artinya kebersihan lingkungan dan cara mengatasi.
4. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak dyang apat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah :
Dampak dyang apat ditimbulkan sampah terhadap keadaan sosial ekonomi adalah :
1. Pengelolaan
sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
3. Pengelolaan
sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk
mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,
rendahnya produktivitas).
4. Pembuangan
sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak
bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
5.Infrastruktur
lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan
sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di
jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
2.4
Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam
. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek
pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang lain (sesuai budaya
yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah
pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri.
Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area
metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan
pengolah sampah.
Pengelolaan
sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi material
yang memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar menjadi material
yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah
berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg
digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan area.
Upaya-upaya dalam
pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa metode atau cara sebagai berikut :
1. Melakuakan Metode
Pembuangan dan Penimbunan
Pembuangan
sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode
ini adalah metode paling populer di dunia.
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang
bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg
dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang
hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya
angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain
dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat
berbahaya.Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya
adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis
plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya
, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan
sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang
terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan
dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
2.
Melakukan
Metode Daur-ulang
Proses
pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan
kembali disebut sebagai Daul-ulang. Ada beberapa cara daur ulang yaitu
pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan
yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari Daur-Ulang
yaitu :
A. Pengolahan kembali
secara fisik
Metode
ini adalah aktivitas paling populer dari
daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah
dibuang contohnya kaleng minum alumunium, kaleg baja makanan / minuman, botol
bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus . Pengumpulan biasanya
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik
lain yang dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur
ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis
bahannya.
B. Pengolahan kembali secara biologis
Material
sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa diolah
dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan istilah
pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas
yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Metode
ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan organik secara
terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme.
Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya dengan
pengkondisian sampah dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan kelembaban udara
(tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi yang baik (kandungan
oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena menghasilkan pupuk organik yang
ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak lingkungan. Serta sangat
memungknkan melibatkan langsung masyarakat sebagai pengelola (basis komunal)
dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi (se-Desentralisasi) atau
metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di masyarakat). Hal ini
pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran. Metode ini yang
perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah (kab/kota)
Proses
pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4, yaitu proses
pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa mikroorganisme dalam
media cair yang berfungsi untuk mempercepat pengkomposan dan memperkaya
mikroba. Bahan-bahan yang digunakan adalah : Bahan Baku Utama berupa sampah
organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan Air. Sedangkan peralatan yang
digunakan adalah : Sekop, Cakar, Gembor, Keranjang, Termometer, Alat pencacah,
Mesin giling kompos dan Ayakan.
Contoh
dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program
(program tong hijau) di toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga
seperti sampah dapur dn potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
C. Pemulihan energi
Kandungan
energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya
bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan
bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai
dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk menghasilkan uap dan listrik dari
turbin-generator. Pirolisa dan Gusifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas
yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan
miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan
tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat,
gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan
menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi busure plasma yang canggih
digunakan untuk mengonversi material organik langsung menjadi gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas kemudian dibakar untuk
menghasilkan listrik dan uap.
3.
Melakukan
Metode Penghindaran dan Pengurangan
Sebuah
metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah bentuk,
atau dikenal juga dengan “Penguangan sampah” metode pencegahan termasuk
penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain
produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali, mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai, mendesain produk yang
menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air atau udara yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Pencemaran juga bisa dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara
oleh kegiatan manusia
dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
3.
Jenis-jenis sampah secara umum terbagi menjadi 2,
yaitu sampah organic dan anorganik
4.
Sampah menimbulkan beberapa masalah terhadap
lingkungan hidup dimana sampah menyebabkan kerusakan lingkungan, munculnya
penyakit, terjadinya banjir, sampai kerugian ekonomi.
5.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
negatif dari sampah ialah dengan mendaur ulang sampah, melak.ukan penimbunan
sampah, dan tentunya kesadaran dari masing-masing individu
3.2 Saran
Di
harapkan kepada para mahasiswa dan pembaca makalah ini khususnya program studi
biologi untuk lebih mendalami ilmu tentang upaya-upaya pengelolaan sampah untuk
kelestarian lingkungan hidup. Karena pencemaran oleh sampah sudah sangat
mengkhawatirkan dimana lingkungan yang kita huni ini sudah tercemar oleh
berbagai jenis sampah, baik yang berbahaya maupun tidak, baik yang dapat
dimanfaatkan maupun tidak.
Untuk
para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam/banyak tentang makalah ini, di
sarankan untuk mencari buku yang lebih khusus di perpustakaan atau website yang
relevan dan terpercaya di internet.
DAFTAR PUSTAKA
Agung
Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan
Sampah. Malang : PPPGT / VEDC Malang.
Apriadji,
Wied Harry.1994. Memproses sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ary Nilandari. 2006.
Aku Bisa Menghemat Listrik. Jakarta : Dian Rakyat.
Suhadi. 1995.
Wiraswasta Sampah. Surabaya: Bina Ilmu.
No comments:
Post a Comment