SIKLUS
HIDROLOGI
PRESIPITASI (HUJAN)
Adalah proses jatuhnya cairan dari atmosfer ke permukaan bumi. Bentuknya bisa berupa cairan air seperti hujan dan embun, sedangkan yang beku seperti salju dan hujan es.
Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya presipitasi :
•Adanya uap air di Atmosphere
•Faktor-faktor meteorologis
•Lokasi daerah, sehubungan dengan sistim sirkulasi secara umum
•Rintangan yang disebabkan oleh gunung- gunung dan lain - lain.
Adalah proses jatuhnya cairan dari atmosfer ke permukaan bumi. Bentuknya bisa berupa cairan air seperti hujan dan embun, sedangkan yang beku seperti salju dan hujan es.
Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya presipitasi :
•Adanya uap air di Atmosphere
•Faktor-faktor meteorologis
•Lokasi daerah, sehubungan dengan sistim sirkulasi secara umum
•Rintangan yang disebabkan oleh gunung- gunung dan lain - lain.
ALAT PENGUKUR
PRESIPITASI (HUJAN)
Alat Pengukur Hujan Manual
Alat Pengukur Hujan Manual
Penakar hujan ini termasuk jenis
penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya
sederhana, terdiri dari :
•Sebuah corong yang dapat dilepas
dari bagian badan alat.
•Bak tempat penampungan air hujan.
•Kaki yang berbentuk tabung
silinder.
•Gelas penakar hujan.
Cara Mengamati Hujan Dengan Penakar Hujan Observation
· Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart-
· Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan-
· Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah, kemudian takar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutup kran lagi
· Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari kesalahan paralaks-
· Catat hasil pengukuran
· Lakukan penyandian
· Setelah pembacaan dan pencatatan, buang air.
Alat Pengukur Hujan Otomatis
Termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat (naik keatas).
Pada tangkai pelampung terdapat
tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakan pena
dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar
dengan bantuan tenaga per.
Jika
air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias.
Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam
tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal.
Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.

1.Bibir atau mulut corong
2. Leher corong
3.Tempat kunci atau gembok
4.Tangki pelampung
5.Silinder jam tempat meletakkan pias
6.Tangki pena
7.Tabung tempat pelampung
8. Pelampung
9. Pintu penakar hujan
10. Alat penyimpan data
11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)
12.selang gelas
13.Tempat kunci atau gembok
14.Panci pengumpul air hujan bervolume.
Penghitungan
Hujan Rata-Rata Suatu Daerah
Hasil pengukuran data hujan dari masing-masing alat pengukuran hujan adalah
merupakan data hujan suatu titik (point rainfall). Padahal untuk kepentingan
analisis yang diperlukan adalah data hujan suatu wilayah (areal rainfall). Ada
beberapa cara untuk mendapatkan data hujan wilayah yaitu :
Cara rata-rata aljabar
Cara poligon thiessen
Cara isohiet
Cara rata-rata aljabar
Cara poligon thiessen
Cara isohiet
1. Cara
Rata-rata Aljabar
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu hanya dengan membagi rata pengukuran pada semua stasiun hujan dengan jumlah stasiun dalam wilayah tersebut. Sesuai dengan kesederhanaannya maka cara ini hanya disarankan digunakan untuk wilayah yang relatif mendatar dan memiliki sifat hujan yang relatif homogen dan tidak terlalu kasar.
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu hanya dengan membagi rata pengukuran pada semua stasiun hujan dengan jumlah stasiun dalam wilayah tersebut. Sesuai dengan kesederhanaannya maka cara ini hanya disarankan digunakan untuk wilayah yang relatif mendatar dan memiliki sifat hujan yang relatif homogen dan tidak terlalu kasar.
2.Cara Poligon Thiessen
Cara ini selain memperhatikan tebal hujan dan jumlah stasiun, juga memperkirakan luas wilayah yang diwakili oleh masing-masing stasiun untuk digunakan sebagai salah satu faktor dalam menghitung hujan rata-rata daerah yang bersangkutan. Poligon dibuat dengan cara menghubungkan garis-garis berat diagonal terpendek dari para stasiun hujan yang ada.
3. Cara Isohiet
Isohiet adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tinggi hujan yang sama. Metode ini menggunakan isohiet sebagai garis-garis yang membagi daerah aliran sungai menjadi daerah-daerah yang diwakili oleh stasiun-stasiun yang bersangkutan, yang luasnya dipakai sebagai faktor koreksi dalam perhitungan hujan rata-rata.
Isohiet adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tinggi hujan yang sama. Metode ini menggunakan isohiet sebagai garis-garis yang membagi daerah aliran sungai menjadi daerah-daerah yang diwakili oleh stasiun-stasiun yang bersangkutan, yang luasnya dipakai sebagai faktor koreksi dalam perhitungan hujan rata-rata.
BUKA LINK BERIKUT JIKA INGIN MEMBACA TENTANG EVAPORASI. INFILTARSI.
terima kasih, sangat membantu,.
ReplyDeleteThe Casino Roll - How does the Casino Roll Work?
ReplyDeleteThe casino rolls in 슈 의 캐릭터 슬롯 머신 all rounds of their games. This includes yesbet88 a daily table for every hand 원주 립 카페 of each player. The player at 피나클 the 스포츠 무료중계 table is not